Sinopsis buku The Real Art of Hypnosis, sebuah kolaborasi hipnosis barat dan timur

Posted by Hisyam Journal Friday, June 8, 2012 0 comments
Belajar Tarot
Fenomena hypnosis sebenarnya bukan barang baru dalam budaya Indonesia. Kekayaan budaya masyarakat Indonesia telah lama mengenal dan memanfaatkan fenomena hipnosis dalam keseharian hidup mereka. Buku ini dibuat, sebagai sebuah upaya penggalian kekayaan bangsa Indonesia yang telah lama mengenal dan memanfaatkan eksplorasi pikiran bawah sadar dimana kita telah melupakannya, bahkan menganggapnya sebagai ilmu hitam atau jahat karna proses ritualnya dianggap menyimpang dari tatanan beragama dan telah beralih berkiblat pada ilmu hipnosis dunia barat.

Dalam pengalaman saya selama beberapa tahun di dunia hipnosis, justru saya sering menemui kasus – kasus yang memang tidak bisa lepas dari spiritualitas budaya Indonesia. Kebetulan domisili saya di sentra budaya jawa yaitu Jogja dan Solo, saya banyak menemui kasus – kasus dimana permasalahan psikis bahkan fisik klien sering dikait – kaitkan dengan budaya yang mereka percayai.

Sebagai seorang professional tentunya saya tidak akan terjebak dengan istilah dukun atau paranormal, sementara kesan sebagian masyarakat masih menganggap seorang yang memiliki kemampuan ekplorasi bawah sadar sama dengan seorang yang mampu melihat dimensi-dimensi alam lain. Apapun istilah yang diberikan kepada saya, sebagai “orang jawa” yang memiliki tradisi-tradisi spiritual sejak lama, melihat celah bahwa hipnosis akan menjadi sempurna ketika dua sudut pandang modern dan tradisional  menjadi satu. Tentunya dengan mengakar pada etnik budaya setempat.

Masyarakat Indonesia, memiliki nilai spiritualitas budaya yang cukup tinggi, seiring dengan tingginya sugestifitas mereka dengan hal – hal yang berkaitan dengan spiritualitas mereka. Nilai ‘rasa’ bangsa Indonesia cukup tinggi untuk sensitif dengan hal – hal yang menyentuh spiritual. Walaupun disini saya tidak hanya membatasi pada wilayah budaya saja, namun pada sesuatu yang mereka percayai dan yakini.

Saya sering, menyentuh sisi spiritualitas klien dengan menyesali segala dosa kepada Tuhan. Memohon ampunanNya, dan memohon pertolonganNya, sehingga klien menjadi lebih lega karena telah melepas semua bebannya, dan menjadi merasa lebih kuat, tegar dan percaya diri pada apa yang harus dilakukannya, karena keyakinan dan kepercayaan pada Tuhan, Dzat yang Maha Kuasa diatas dirinya yang akan menolongnya.

Sebenarnya, hal itu hampir sama ketika ada seorang klien yang merasa sakit karena merasa ada sesuatu di luar dirinya yang telah mengganggunya karena klien merasa ada kekuatan gaib dalam dirinya (terlepas benar tidaknya). Ada seorang klien, yang merasa lemah, sakit dan stres, namun entah bagaimana, hanya dengan mensugesti dengan pendekatan spiritualitas yang sesuai dengan keyakinannya, ternyata klien menjadi lebih kuat, lebih sehat bahkan lebih tenang dan bahagia.

Hipnosis adalah seni mempengaruhi dengan memanfaatkan sugestifitas klien. Padahal sebenarnya bangsa Indonesia memiliki sugestifitas yang lebih tinggi lagi dibanding bangsa barat yang lebih mengedepankan rasio dan logika. Dan hal tersebut dapat dilakukan, sepanjang seorang terapist dapat mengetahui titik sugestifitasnya. Yaitu salah satunya dari keyakinan spiritual yang dimilikinya.

Seorang klien, akan lebih mudah masuk dalam kondisi trance dan hanyut dalam emosi yang kita inginkan ketika masuk dalam wilayah rasa dan spiritual yang kental dengan sosial budaya mereka. Dalam penanganan yang sering saya lakukan, ternyata pendekatan KeTuhananlah yang sangat sesuai untuk menghadapi kasus – kasus klien.  Seorang klien ketika dihadapkan pada Tuhan, pastinya ia akan menganggap bahwa Dia adalah Dzat yang Maha Kuasa dibandingkan dzat – dzat yang lain.

Dan luar biasanya, seorang klien yang memiliki sugestifitas yang tinggi ketika disentuh dengan nilai KeTuhanan, justru dapat membangun dirinya untuk menjadi lebih baik, lebih tegar, lebih termotivasi, lebih sehat, dan lain sebagainya. Sama halnya, dengan nilai keTuhanan jugalah yang membuat klien merasa aman dari gangguan dzat atau makhluk lain di luar dirinya (baik makhluk gaib atau manusia jahat di sekitarnya). Sehingga klien akan tetap merasa aman, merasa sehat dan merasa tenang.  Sebagai contoh, klien menjadi merasa aman dari gangguan sesuatu yang jahat, seperti sihir, gendam, pelet, teluh ataupun dari kekhawatiran perampok, pengkhianat dan lain sebagainya.

Buku ini dibuat, sebagai sebuah upaya penggalian kekayaan bangsa Indonesia yang telah lama mengenal dan memanfaatkan eksplorasi pikiran bawah sadar sejak lama dan telah beralih berkiblat pada ilmu hipnosis dunia barat. Padahal pada beberapa teknik atau skrip sugesti yang ditawarkan oleh hipnosis barat ada yang kurang pas dengan budaya bangsa Indonesia. Sehingga dalam perjalanan di dunia hipnosis, saya mencoba mengembangkan dan menyesuaikan dengan etnik budaya bangsa Indonesia.

Dalam buku ini, saya tidak akan menggiring pembaca untuk memilih atau membedakan antara yang baik atau buruk, yang hitam atau putih antara hipnosis dari budaya kita yang sering disebut hipnosis tradisional atau hipnosis timur atau hipnosis dari barat yang sering disebut hipnosis modern.

Namun melalui buku ini, kita dapat lebih mengenal kehebatan kekayaan budaya Indonesia, yang telah menggali dan mengeksplorasi pikiran bawah sadar (sub conscious) disamping kita dapat menjelaskan dan memaparkan hipnosis modern, yang nantinya praktisi dapat memadukan minimal memahami kedua aliran hipnosis tersebut dengan tujuan yang utama yaitu untuk kebaikan manusia. Karena memang hipnosis adalah sebuah seni, namun yang lebih utama adalah untuk kesembuhan dan kebaikan klien.

Hisyam A Fachri
Contact Person : 08 23 25 21 7799

0 comments:

Post a Comment

Event

Arsip Blog

Popular Posts